Rabu, 18 Maret 2020

KONSEP MERDEKA BELAJAR

         Merdeka belajar adalah sebuah kondisi pikiran. Proses berpikir bagaimana sebuah pembelajaran bersifat dinamis yang menitik beratkan kepada HOTS (Higher Order Thinking Skill) khususnya kepada 3 aspek yaitu literasi, Numerasi dan Karakter baik. Konsep merdeka belajar berisnggungan dengan taksonomi bloom (bloom taxonomi) yang dicetuskan oleh Anderson & Kathwork pada tahun 2001. Kerangka Pendidikan ketrampilan dan kemampuan yang dibuat dibagi kedalam 6 kategori yang terbagi ke dalam 2 bagian utama yaitu Low order thinking skills (LOTS) yang terdiri atas menghafal, memahami, mengaplikasikan dan HOTS (Higher Order Thinking Skills ) yang terdiri dari menganalisa, mengevaluasi dan mencipta. Merdeka belajar berarti Pendidikan berfokus kepada HOTS , artinya dapat “memilih” yaitu menganalisa, mengevaluasi dan mencipta pada tingkatan paling tinggi. Keterampilan yang dibutuhkan pada abad 21 yaitu kreatifitas, komunikasi , kolaborasi dan berpikir kritis yang semuanya membutuhkan daya nalar yang tinggi dan bersifat dinamis, berfokus pada HOTS.


               Skill yang dibutuhkan pada abad 21 tidak hanya berfokus pada siswa tetapi juga guru sebagai ujung tombak Pendidikan. Merdeka belajar di Indonesia seorang guru harus mau untuk learn, unlearn dan re learn. Mau belajar berdasarkan kemampuan dan pengalaman, belajar untuk tidak belajar yang artinya mau belajar kembali secara optimal dengan mengulang kembali.
               Dalam proses pembelajaran tidak hanya melibatkan Siswa dan guru tetapi juga alat bantu seperti teknologi pendukung. Bagaimana guru merdeka belajar bebas untuk membuat kondisi pembelajaran baru meredefinisi pembelajaran, tidak hanya mengikuti yang sudah ada , tetapi juga mampu memodifikasi dan meredefinisi kembali. Hal ini dikenal dengan sebuah konsep SAMR Model. Guru dan siswa dapat mencapai hasil pembelajaran maksimal. Penalaran tingkat tinggi tidak hanya dilakukan di luar kelas tetapi dapat dilakukan di dalam kelas melalui kolaborasi , komunikasi yang akan membentuk kreatifitas dan berpikir kritis. Pemanfaatan teknologi atau alat bantu juga dapat dilakukan di luar kelas seperti kelas virtual dengan penggunaan Learning Management System, pembuatan vlog video praktikum dan kegiatan pendukung pembelajaran lainnya.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes